Padasistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar (fuel system), sistem induksi udara (air induction system) dan sistem kontrol elektronik (electronic control system). Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin.
2 Menjelaskan komponen–komponen yang terdapat pada dalam sistem pengkabutan karburator dan EFI. 3. Penghitungan konsumsi penggunaan bahan bakar dengan sistem pengkabutan karburator dan EFI. 4. Mengetahui perbandingan jumlah konsumsi bahan bakar dengan sistem pengkabutan karburator dan EFI. 1.4 Batasan masalah
Prinsipkerja bahan bakar EFI merupakan penyempurnaan dari sistem bahan bakar yang menggunakan karburator. Prinsipnya dengan karburator tidak jauh berbeda hanya saja metode yang berbeda yaitu mengadopsi prinsip kerja bahan bakar motor disel yang dipadukan dengan prinsip micro controller sehingga dapat merubah dan mencampur bahan bakar dengan udara
Dibawahini adalah sistem EFI dibagi menjadi tiga fugnsi diantaranya adalah .. answer choices . Kunci kontak, koil, relay. Tags: Question 37 . SURVEY . 30 seconds . Q. Pada susunan dasar EFI dibagi menjadi 3 fungsi diantaranya adalah . answer choices . Sistem temperature, sistem pendingin, sistem pengapian. Sistem bahan bakar, sistem
DalamL-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang masuk ke intake manifold dan bias mengukur jumlah udara dengan akurat serta dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tapat disbanding dengan D-EFI. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI Sistem efi dibagi jadi 3 sistem : system bahan bakar , system induksi udara ,system pengontrol elektronik.
Sistemanalog hardware adalah sistem yang menggunakan komponen-komponen analog serta pengkawatan yang rumit antar komponen dasar tersebut. Kekurangan pada kedua sistem tersebut yang signifikan yaitu tidak bisa diprogram ulang, satu alat hanya untuk satu programmable atau sistem berbasis mikroprosesor memiliki beberapa
Penelitianini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk modul sistem injeksi bahan bakar/EFI, (2) mengetahui modul sistem injeksi bahan bakar/EFI siswa kelas XI Jurusan TKRO SMK Negeri 3 Takengon berdasarkan penilaian ahli dan media, (3) mengetahui Evaluasi Program Pembelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Kelas X Tkro DI SMK Negeri 1
Penelitiandilakukan terhadap kendaraan (mobil) dengan sistem injeksi (EFI), diujicobakan menggunakan bahan bakar yang berbeda, yaitu premium dan pertamax plus. Sebelum pengambilan data kedua sampel kendaraan dilakukan Sistem bahan bakar EFI dapat dikelompokkan dalam 3 sistem dasar, yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara serta
. PENGENALAN SISTEM EFI M. Azam SakhsonSMKN3 Jombang PENGENALAN SISTEM Electronic Fuel Injection EFILATAR BELAKANG MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI Standar emisi di Eropa dan Amerika UERO 3begitu ketat, dimana karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebut Dengan sistem EFI terpenuhi. Emisi gas buang rendah . Hemat bahan bakar. Tenaga mesin lebih optimal Apakah emisi gas buang itu ?Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin CxHx + O2 CO2 + H2O + NOx Standar emisi di Eropa dan Amerika UERO 3begitu ketat, dimana karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebut Dengan sistem EFI terpenuhi. Emisi gas buang rendah . Hemat bahan bakar. Tenaga mesin lebih optimal Apakah emisi gas buang itu ?Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin CxHx + O2 CO2 + H2O + NOx Zat-zat beracun Carbon Monoxide CO, Hidrocarbon HC,Nitrogen Oxide NOx, Sulfur Oxide SOx, Plumbum OxidePbOxLATAR BELAKANG DAMPAK DARI EMISI GAS BUANGBagi Kesehatan ManusiaLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGMembangun pola pikir masyarakat Indonesia tentangkendaraan teknologi EFI LATAR BELAKANG Menjadikan masyarakat dari tidak tahu menjadi akrabdengan kendaraan teknolog sistem EFI Cinta INDONESIA Cinta kendaraan EFISISTEM EFI DEFINISI Sistem suplai bahan bakar denganmenggunakan teknologi kontrolsecara elektronik yang mampumengatur pasokan bahan bakar danudara secara optimum yangdibutuhkan oleh mesin pada setiapkeadaan Sistem suplai bahan bakar denganmenggunakan teknologi kontrolsecara elektronik yang mampumengatur pasokan bahan bakar danudara secara optimum yangdibutuhkan oleh mesin pada setiapkeadaanGaris besar sistem EFI Electronic Control SystemAir Induction System Digolongkan menjadi 3 system Fuel Delivery SystemGaris besar sistem EFISistem aliran bahan bakar Injector Fuel PressureRegulator Fuel Return Pipe Fuel Filter Fuel Pump Fuel Tank Fuel Delivery PipeSistem aliran bahan bakar Terdiri dari tanki, pompa, saringan, pipa saluran,injector, regulator tekanan, dan pipa pengembali Bahan bakardialirkan dari tanki keinjector oleh pompaelektrik. Letak pompakhusus ada didalamtanki atau dekat tanki,disaring oleh fuelfilter Tekanan bahan bakar dijaga konstan oleh regulator. Bahan bakar yang tidak dialirkanke intake manifold oleh injector dikembalikanke tanki melalui pipa pengembaliSistem Induksi UdaraSistem Induksi UdaraTerdiri dari pembersih udara air cleaner, meter aliran udaraair flow meter, katup gas throtle valve, ruang masuk udaraair intake chamber, intake manifold runner, dan katub masukintake valveKetika katub gas dibuka, udara mengalir sampai air cleaner,terus ke air flow meter ON pada type L, melalui katub gas dansampai ke dinding intake manifold runner terus ke katub masuk Ketika katub gas dibuka, udara mengalir sampai air cleaner,terus ke air flow meter ON pada type L, melalui katub gas dansampai ke dinding intake manifold runner terus ke katub masuk Udara dialirkan ke mesin, ketika katub gas dibuka lebih lanjutudara lebih banyak masuk ke silinder Mesin Toyota menggunakan 2 cara yang berbeda untukmengukur volume udara yang masuk. Tipe L mengukur aliranudara secara langsung menggunakan air flow meter. Tipe Dmengukur aliran udara tidak secara langsung, tapi memonitortekanan didalam intake manifoldSistem Induksi UdaraPerbedaan type D-EFI dan L-EFISistem Kontrol ElektronikSistem Kontrol Elektronik Terdiri dari beberapa macam sensor engine, ECU ElectronicControl Unit, injector unit, dan kabel rangkaian ECU menentukan dengan tepat jumlah bahan bakar yangdiperlukan injector oleh engine sensorECU menentukan dengan tepat jumlah bahan bakar yangdiperlukan injector oleh engine sensor ECU menentukan injector ON untuk waktu yang tepat, sebagaiacuan lama-pulsa injeksi injection duration, untuk dialirkansesuai perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkanengine19 DASAR KERJA EFI ECUSENSOR INJECTOR TPS ECTOS CKP 19 ECTOS KSIAT MAP20 Udara yang masuk ke mesin diukur oleh air flow meter, ketikaudara masuk ke silinder, bahan bakar dicampur dengan udaraoleh injector Injector diatur didalam intake manifold sebelum katub masuk,injector menggunakan selenoid yang dikendalikan oleh ECU DASAR KERJA EFI 20 Injector diatur didalam intake manifold sebelum katub masuk,injector menggunakan selenoid yang dikendalikan oleh ECU ECU memberi pulsa ke injector agar rangkaian ground injectorON dan OFF Ketika injector ON, membuka menyemburkan atom bahanbakar dibelakang katub isap21 DASAR KERJA EFI Ketika dalam intake yang berarus udara, dan membentuk uapmasih bertekana rendah didalam intake manifold. ECUmemberi sinyal ke injector untuk mengalirkan bb secukupnyauntuk mencapai perbandingan ideal udara dan bb 14,7 1 Ketepatan jumlah bb yg disemburkan ke engine adalah tugasdari ECUECU menentukan dasar jumlah injeksi yg berdasar padaukuran volume udara dan rpm 21 Ketepatan jumlah bb yg disemburkan ke engine adalah tugasdari ECUECU menentukan dasar jumlah injeksi yg berdasar padaukuran volume udara dan rpm Tergantung pd kondisi kerja engine, jumlah injeksi akanbervariasi, ECU memonitor variabel seperti Suhu Pendingin,speed engine, sudut pembukaan gas, dan kandungan oksigenpd knalpot dan mengoreksi injeksi untuk menentukan akhirjumlah injeksi22 Campuran udara & bb sama yang didistribusikanSetiap silinder ada injektornya yang mengalirkan bb secaralangsung ke katup masuk ini menghilangkan hambatan bbharus melalui intake dulu, alhasil peningkatan distribusi bb kesilinder KEUNTUNGAN SISTEM EFI 22 Campuran udara & bb sama yang didistribusikanSetiap silinder ada injektornya yang mengalirkan bb secaralangsung ke katup masuk ini menghilangkan hambatan bbharus melalui intake dulu, alhasil peningkatan distribusi bb kesilinder Kontrol perbandingan udara & bb sangat acurat pd segalakondisi kerja mesinEFI mensuplai secara terus menerus perbandingan udara & bbke engine, ini memberikan daya yang lebih baik, ekonomis dancontrol emisi23 KEUNTUNGAN SISTEM EFI Respon pedal gas dan tenaga sangat bagusAliran bb secara langsung dibelakang katub masuk, katubmasuk didesain untuk dpt mengoptimalkan aliran udara , iniakan meningkatkan tenaga dan respon katub gas Peningkatan pada saat Start dingin dan waktu operasiKombinasi yg baik atomisasi bb dan injeksi langsung pd katubmasuk meningkatkan kemampuan start dan kerja pada enginedingin 23 Peningkatan pada saat Start dingin dan waktu operasiKombinasi yg baik atomisasi bb dan injeksi langsung pd katubmasuk meningkatkan kemampuan start dan kerja pada enginedingin Mekaniknya simpel, mengurangi penyetelan yang sanat pekaSistem EFI tdk bersandar pd banyak penyetelan utama untukpengayaan dingin atau bb metering, sebab sistem inimekaniknya simpel, mengurangi kebutuhan maintenance24 EFI – TCCS SYSTEM Dengan pengenalan dari TCCS Toyota Computer ControlSystem, EFI lebih maju dari system control bb yangsimpel menuju ke system engine yang terintegrasi dansystem emisi. Walaupun sistem pengaliran bb nya samaseperti konfensional Electronic Control Unit ECU juga mengontrol sudutpengapian busi, juga mengatur Idle Speed Control ISC,Exhaust Gas Recirculating EGR, Vacum Switching ValveVSV dan yang lainnya 24 Dengan pengenalan dari TCCS Toyota Computer ControlSystem, EFI lebih maju dari system control bb yangsimpel menuju ke system engine yang terintegrasi dansystem emisi. Walaupun sistem pengaliran bb nya samaseperti konfensional Electronic Control Unit ECU juga mengontrol sudutpengapian busi, juga mengatur Idle Speed Control ISC,Exhaust Gas Recirculating EGR, Vacum Switching ValveVSV dan yang lainnya25 EFI – TCCS SYSTEM ISC 25 EGRESA26 EFI – TCCS SYSTEM Ignition Spark Angle ISASystem EFI-TCCS mengatur sudut kemajuan pengapianyang dimonitor kondisi kerja engine, hitungan saatpengapian yg optimum, dan pengapian busi pada saat ygtepat 26 Idle Speed Control ISCSystem EFI-TCCS mengatur kecepatan idle, untuk beberapatipe dikontrol oleh ECU. ECU memonitor kondisikerjaengine untuk menentukan yang cocok kecepatan idleyg dipakai27 EFI – TCCS SYSTEM Exhaust Gas Recirculation EGRSyatem EFI-TCCS mengatur periode kebawah yg EGRdikenalkan ke engine, kendali ini terpenuhi melaluipenggunaan EGR Vacum Switching Valve VSV 27 Other Engine Related SystemSebagai tambahan pd sistem utama hanya diuraikan,TCCS ECU mengoperasikan Electronically ControlledTransmission ECT, Variabel Induksi System T-VIS,kopling kompresor AC dan turbocharger/supercharger28 EFI – TCCS SYSTEM Self Diagnosis SyatemSebuah sistem menganalisa diri sendiri ini disatukandidalam TCCS ECU, sistem ini menggunakan sebuah lampuperingatan check engine terdapat pada combination meteryg dpt memberikan peringatan kepada pengemudi ketikaada kesalahan khusus yang terdeteksi didalam sistemkontrol. Lampu check engine juga dpt menginformasikanrankaian kode diagnosis untuk membantu teknisi dalammengatasi kesalahan ini 28 Self Diagnosis SyatemSebuah sistem menganalisa diri sendiri ini disatukandidalam TCCS ECU, sistem ini menggunakan sebuah lampuperingatan check engine terdapat pada combination meteryg dpt memberikan peringatan kepada pengemudi ketikaada kesalahan khusus yang terdeteksi didalam sistemkontrol. Lampu check engine juga dpt menginformasikanrankaian kode diagnosis untuk membantu teknisi dalammengatasi kesalahan ini29 EFI – TCCS SYSTEM Summary RingkasanSistem EFI terdiri dari 3 sistem dasar. Sistem kontrol elektronik menentukan dasar jumlah injeksiberdasarkan pada sinyal listrik dari air flow meter dan rpmmesin. System aliran bb memelihara tekanan bb konstan padainjektor. Disini mengharuskan ECU untuk mengontrol lamanyainjeksi dan mengirim jumlah bb yg sesuai untuk kondisi mesin. System induksi udara, mengirim udara ke engine berdasarkanpermintaan. Campuran udara bb dibentuk di intake manifoldketika udara bergerak sampai ke intake runner. System EFI memberikan peningkatan performace engine,perbaikan bb ekonomis, dan peningkatan kontrol emisi. Sangatsedikit pemeliharaan atau periode penyetelan 29 Summary RingkasanSistem EFI terdiri dari 3 sistem dasar. Sistem kontrol elektronik menentukan dasar jumlah injeksiberdasarkan pada sinyal listrik dari air flow meter dan rpmmesin. System aliran bb memelihara tekanan bb konstan padainjektor. Disini mengharuskan ECU untuk mengontrol lamanyainjeksi dan mengirim jumlah bb yg sesuai untuk kondisi mesin. System induksi udara, mengirim udara ke engine berdasarkanpermintaan. Campuran udara bb dibentuk di intake manifoldketika udara bergerak sampai ke intake runner. System EFI memberikan peningkatan performace engine,perbaikan bb ekonomis, dan peningkatan kontrol emisi. Sangatsedikit pemeliharaan atau periode penyetelan30 INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Bentuk rangkaian penggerak injector dan program ECMmenentukan kapan setiap injector mengalirkan bensin yangberhubungan dengan rpm engine. Jika injector pada ON initergantung pada posisi sudut poros engkol, ini dikatakanpenyesuaian injeksi. Bahwasanya injector diatur waktunya olehposisi susudt poros engkol 30 Bentuk rangkaian penggerak injector dan program ECMmenentukan kapan setiap injector mengalirkan bensin yangberhubungan dengan rpm engine. Jika injector pada ON initergantung pada posisi sudut poros engkol, ini dikatakanpenyesuaian injeksi. Bahwasanya injector diatur waktunya olehposisi susudt poros engkol Tergantung pada pengetrapan di engine, ada 3 tipe synchroninjection Simultan – bersama , Groupied , dan Sequential –sendiri sendiri31 INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada semua tipe ini, tegangan dikirim ke injector darikontak-pengapian atau relay utama EFI dan ECMmengendalikan operasi injector dengan mengarahkantransistor ke massa rangkaian injector 31 .Untuk tipe simultan dan group adalah tipe lama danyang saat ini tidak lagi digunakan . Pada tipe simultan ,semua injector dipulsa pada saat yang sama olehsebuah rangkaian pengendali32 INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada tipe group , injector dikelompokandalam kombinasi, pengarah transistor untuksetiap group injector Pada tipe sequential, setiap injector dikontrolsecara terpisah dan diatur waktu ke pulsatepat sebelum katup masuk membuka 32 Pada tipe sequential, setiap injector dikontrolsecara terpisah dan diatur waktu ke pulsatepat sebelum katup masuk membuka Suatu ketika ECM memerlukan untuk menginjeksibensin ke silinder tanpa dipengaruhi dari posisiporos engkol ini dkatakan sinkron injeksi Injeksi tidak sinkron ketika bensin dinjeksikan kesemua silinder secara bersama tanpa dipengaruhioleh sudut poros engkol , perintah ini dilakukanpada saat Start dan percepatan33 Jumlah bensin yang diinjeksikan tergantungpada tekanan dan lamanya injector ON Tekanan bensin dikontrol oleh regulator danlamanya injector ON dikontrol oleh ECM FUEL INJECTION VOLUME CONTROL 33 Tekanan bensin dikontrol oleh regulator danlamanya injector ON dikontrol oleh ECM Waktu injector ON sering dikatakandurasi atau lebar pulsa dan diukur dalammillisecond Saat start dingin memerlukanpulsa yang lebih lebar34 Lebar pulsa tergantung terutama pada beban enginedan suhu pendingin. Pada beban engine lebih tinggidan throttle dibuka lebih lebar untuk memasukanudara, maka lebar pulsa ditingkatkan. ECM menentukan dasar durasipada sinyal input sensor, kondisiengine dan programnya FUEL INJECTION VOLUME CONTROL 34 ECM menentukan dasar durasipada sinyal input sensor, kondisiengine dan programnya35 Fuel InjectionDuration Control Starting InjectionControl - Basic Injection Duration Control - Intake Air Temperature Correction - Voltage Correction - Basic Injection Duration Control FUEL INJECTION DURATION CONTROLMODES AND CORRECTIONS 35 Fuel InjectionDuration Control Aftar-StartInjection Control - Injection Correction - Voltage Correction - Intake Air Temperature Correction - After-Start Enrichment - Warm-up Enrichment - Air-Fuel Ratio Correction DuringTransition - Power Enrichment - Air-Fuel Ratio Feedback Correction - Idling Stability Correction - High Attitude CompensationCorrection - Fuel Cut-Off36 INJECTION START MODE Start ModeKetika switch pengapian pada posisi start ECM menerima sinyalVoltage pada terminal STA. ECM menentukan dasar durasi injeksiberdasar pada sinyal ECT THW, Pada engine yang dilengkapi sensorMAP akan memodifikasi durasi berdsasarkan sinyal IAT THA ECM akan mengatur durasi berdasar pada tegangan batere. Selamaputaran poros engkol saat start, tegangan batere drop menyebabkanklep injektor bergerak lambat. ECM mengoreksi untuk meningkatkandurasi ECM menerima sinyal NE tergantung posisi sensor diporosengkol, semua injektor akan ON bersama. Ini menjamin adanyacukup bensin untuk melakukan start. Catatan bahwa pada suhudingin, waktu durassi injeksi ditingkatkan secara drastis untukmemperdaya penguapan bb yang miskin pada temperature ini 36 ECM akan mengatur durasi berdasar pada tegangan batere. Selamaputaran poros engkol saat start, tegangan batere drop menyebabkanklep injektor bergerak lambat. ECM mengoreksi untuk meningkatkandurasi ECM menerima sinyal NE tergantung posisi sensor diporosengkol, semua injektor akan ON bersama. Ini menjamin adanyacukup bensin untuk melakukan start. Catatan bahwa pada suhudingin, waktu durassi injeksi ditingkatkan secara drastis untukmemperdaya penguapan bb yang miskin pada temperature ini37 INJECTION START MODE 3738 AFTER START INJECTIONCONTROL MODE Engine Running after start Injection Duration ControlTotal durasi injeksi bensin adalah ditentukan 3 dasar durasi injeksi; 2. Koreksi durasi; 3. Koreksi durasi injeksi adalah berdasar pada jumlah udara danrpm mesin. Jumlah udara pada komponen MAF ditentukanoleh sinyal tegangan MAF. Pada sensor MAP, ECM menghitungjumlah udara berdasarkan pada sinyal PIM, rpm mesin, sinyalTHA, dan jumlah nilai efisien disimpan didalam ECM 38 Engine Running after start Injection Duration ControlTotal durasi injeksi bensin adalah ditentukan 3 dasar durasi injeksi; 2. Koreksi durasi; 3. Koreksi durasi injeksi adalah berdasar pada jumlah udara danrpm mesin. Jumlah udara pada komponen MAF ditentukanoleh sinyal tegangan MAF. Pada sensor MAP, ECM menghitungjumlah udara berdasarkan pada sinyal PIM, rpm mesin, sinyalTHA, dan jumlah nilai efisien disimpan didalam ECM Injeksi mengatur dasar durasi injeksi untukmengakomodasi daya mesin dan kondisi operasi mesin yangberbeda tegangan mengatur dasar durasi injeksi untukmengkompensasi perbedaan tegangan listrik39 AFTER START INJECTIONCONTROL MODE 3940 AFTER START ENRICHMENT& WARM UP CORRECTION After Start Enrichment kayaSeketika itu setelah start, ECM mensuplai jumlahbensin extra untuk periode tertentu menstabilkanputaran engineJumlah koreksi ini adalah model paling tinggi setelahengine distart dan berangsur-angsur menurun. Nilaijumlah koreksi maksimum berdasarkan pada suhupendingin engine. Engine lebih panas, jumlah bensinyang diinjeksikan berkurang 40 After Start Enrichment kayaSeketika itu setelah start, ECM mensuplai jumlahbensin extra untuk periode tertentu menstabilkanputaran engineJumlah koreksi ini adalah model paling tinggi setelahengine distart dan berangsur-angsur menurun. Nilaijumlah koreksi maksimum berdasarkan pada suhupendingin engine. Engine lebih panas, jumlah bensinyang diinjeksikan berkurang41 AFTER START ENRICHMENT& WARM UP CORRECTION Pemanasan Campuran KayaSuatu bensin campuran kaya adalah diperlukanterutama untuk engine pada waktu dingin. ECMmenginjeksi extra berdasar pada suhu pada pemanasan mesin, jumlah campuranmenurun , tergantung pada jenis engine pemanasanakan berakhir pada suhu mendekati 50oC – 80oCJika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk DTC PO115, ECM mengganti suatunilai temperatur yang padaumumnya 80oC 41 Pemanasan Campuran KayaSuatu bensin campuran kaya adalah diperlukanterutama untuk engine pada waktu dingin. ECMmenginjeksi extra berdasar pada suhu pada pemanasan mesin, jumlah campuranmenurun , tergantung pada jenis engine pemanasanakan berakhir pada suhu mendekati 50oC – 80oCJika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk DTC PO115, ECM mengganti suatunilai temperatur yang padaumumnya 80oC42 Correction Based on Intake AirTemperature MAP SensorEquipped Engines Koreksi berdasar pada suhu udara masuk biladilengkapi MAP sensorKepadatan udara di intake menurun ketika suhu pada sinyal IAT THA, ECM mengaturdurasi injeksi bensin meratakan untuk perubahankepadatan udara. ECM diprogramkan sedemikian rupapada 20oC durasi ditingkatkan, diatas 20oC durasiditurunkanJika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk PO 110,ECM menggantikan suhu nilai 20oC 42 Koreksi berdasar pada suhu udara masuk biladilengkapi MAP sensorKepadatan udara di intake menurun ketika suhu pada sinyal IAT THA, ECM mengaturdurasi injeksi bensin meratakan untuk perubahankepadatan udara. ECM diprogramkan sedemikian rupapada 20oC durasi ditingkatkan, diatas 20oC durasiditurunkanJika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk PO 110,ECM menggantikan suhu nilai 20oC43 Correction Based on Intake AirTemperature MAP SensorEquipped Engines Koreksi Tenaga PengkayaanKetika ECM menentukan mesin beroperasi padabeban tengah menuju berat , ECM akanmeningkatkan durasi injeksi bensin. Jumlah bensinyang ditambahkan berdasar pada sensor MAF atauMAP, TPS,rpm engine. Ketika engine bebanyajumlah udara dinaikan, durasi injeksi rpm dinaikan, frekuensi injeksi dinaikan padatarip yang sama 43 Koreksi Tenaga PengkayaanKetika ECM menentukan mesin beroperasi padabeban tengah menuju berat , ECM akanmeningkatkan durasi injeksi bensin. Jumlah bensinyang ditambahkan berdasar pada sensor MAF atauMAP, TPS,rpm engine. Ketika engine bebanyajumlah udara dinaikan, durasi injeksi rpm dinaikan, frekuensi injeksi dinaikan padatarip yang sama44 Correction Based on Intake AirTemperature MAP SensorEquipped Engines Koreksi PercepatanPada percepatan awal, ECM memperluas durasi injeksicampuran kaya untuk mencegah tersendat ataukeraguan. Durasi akan tergantung pada bagaimanathrotle valve terbuka dan beban engine. Semakin besarbeban mesin dan throtle terbuka injeksi lebih panjang 44 Koreksi PercepatanPada percepatan awal, ECM memperluas durasi injeksicampuran kaya untuk mencegah tersendat ataukeraguan. Durasi akan tergantung pada bagaimanathrotle valve terbuka dan beban engine. Semakin besarbeban mesin dan throtle terbuka injeksi lebih panjang45 Decel eration Fuel Cut Decel eration Fuel CutSelama throtle ditutup , adalah periode perlambatan,pengaliran bensin tidak diperlukan. Untuk mencegah emisidan ekonomis bensin, ECM tidak akan membuka injektordibawah kondisi perlambatan. ECM akan memulaipenyemprotan pada suatu perhitungan rpm. Diperlihatkanpada grafik, penghentian bensin dan kecepatan sebagaivariabel, tergantung pada suhu pendingin, kondisi koplingAC, dan sinyal STA, khususnya ketika beban extra terjadi,ECM akan mulai injeksi lebih awal 45 Decel eration Fuel CutSelama throtle ditutup , adalah periode perlambatan,pengaliran bensin tidak diperlukan. Untuk mencegah emisidan ekonomis bensin, ECM tidak akan membuka injektordibawah kondisi perlambatan. ECM akan memulaipenyemprotan pada suatu perhitungan rpm. Diperlihatkanpada grafik, penghentian bensin dan kecepatan sebagaivariabel, tergantung pada suhu pendingin, kondisi koplingAC, dan sinyal STA, khususnya ketika beban extra terjadi,ECM akan mulai injeksi lebih awal46 Decel eration Fuel Cut Fuel Tau CutAdalah mode yang diterapkan pada beberapa engine saatperlambatan yang lama dengan throtle valve tertutup. Pada saatini kelebihan oksigen akan masuk konvertor yang katalis. Untukmencegah ini ECM akan dengan singkat mempulsa injektor 46 Engine Over-Rev Fuel Cut OffUntuk mencegah engine rusak, suatu rev-limiter diprogramkankedalam ECM. Kapan saja rpm melebihi ambang batas yangdiprogramkan, ECM menutup injektor. Sekali ketika rpm jatuhdibawah ambang batas, injektor dikembalikan ON. Secara kasambang batas rpm sedikit diatas garis redline rpm47 Decel eration Fuel Cut Vehicle Over-Speed Fuel Cut OffPada beberapa kendaraan, injeksi bensin distop jikakecepatan kendaraan melebihi ambang batas tertentu yangtelah diprogram didalam ECM. Injeksi bensin akan kembalilagi setelah kecepatan drop dibawah ambang batas 47 Vehicle Over-Speed Fuel Cut OffPada beberapa kendaraan, injeksi bensin distop jikakecepatan kendaraan melebihi ambang batas tertentu yangtelah diprogram didalam ECM. Injeksi bensin akan kembalilagi setelah kecepatan drop dibawah ambang batas48 Battery VoltageCorrection 48 Koreksi Tegangan BaterePengetrapan tegangan ke injektor bensin akan mempengaruhiketika injektor membuka dan pada tingkat membuka. ECMmemonitor system tegangan dan akan merubah sinyal injeksi tepatwaktu. Jika sistem tegangan lebih rendah , sinyal injeksi tepatwaktu akan lebih lama, tetapi suatu kenyataan injektor terbukaakan menyisakan yang sama jika sistem tegangan menjadi lebihtinggi49 Distributorless types tipe tanpa distributorDirect Ignition System DIS - 1 silinder 1 koilSistem ini ada 2 macam Sistem ini ada 2 macam Satu igniterSatu igniter untukuntuk semua silinder koilsemua silinder koil IGNITION SYSTEM 494950 Satu igniterSatu igniter untukuntuk setiap silinder koilsetiap silinder koilIgniterIgniter menyatu denganmenyatu dengan koilkoil IGNITION SYSTEM 5050 5051 IGNITION SYSTEM Ignition Coil with integrated IgniterIgnition Coil with integrated IgniterMempunyai 4 terminal kabelMempunyai 4 terminal kabel →→ + B+ B →→ IGT signalIGT signal →→ IGF signalIGF signal 51 →→ IGF signalIGF signal →→ GroundGround52 TERIMAKASIH 52 TERIMAKASIH
3 Susunan Dasar Sistem EFI - Sistem EFI dapat dibagi menjadi 3 sistem fungsional yaitu sistem bahan bakar fuel system, Sistem udara air induction system dan sistem pengontrol elektronik electronic control system. Sistem EFI terdiri dari sistem injeksi bahan bakar fuel injection system dan sistem koreksi injeksi injection corrective system. Di bawah ini diperlihatkan susunan dasar fuel injection dan injection corrective unit. SISTEM BAHAN BAKAR Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke saringan. Bahan bakar yang telah disaring dikirim ke injector dan cold start injector. Tekanan dalam saluran bahan bakar fuel line dikontrol oleh pressure regulator. Kelebihan bahan bakar dialirkan kembali ke tangki melalui return line. Getaran pada bahan bakar yang disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper. Bahan bakar diinjeksikan oleh injector kedalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari EFI computer. Cold start injector menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat cuaca dingin sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah. SISTEM INDUKSI UDARA AIR INDUCTION SYSTEM Udara bersih dari saringan udara air cleaner masuk ke airlow meter dengan membuka measuring plate, besarnya pembukaan ini tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber. Besarnya udara yang masuk ke intake chamber ditentukan oleh lebamya katup throttle terbuka. Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian ke ruang bakar combustion chamber. Bila mesin dalam keadaan dingin, air valve mengalirkan udara langsung ke intake chamber dengan membypass throttle. Air valve mengirimkan udara secukupnya ke intake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle, tanpa mempehatikan apakah throttle dalam keadaan membuka atau tertutup. Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh airfilow meter L-EFI atau dengan menifold pressure sensor D-EFI. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK ELECTRONIC CONTROL SYSTEM Sistem pengontrol elektronik Electronic Control System termasuk sensor-sensor untuk mendeteksi kondisi kerja mesin dan komputer yang menentukan ketepatan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensor. Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin, temperatur air pendingin, tem peratur udara, saat akselerasi atau deselerasi, kemudian mengirim signal ke komputer. Komputer menghitung dengan tepat jumlah penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor. Electronic injector System pada beberapa mesin dilengkapi dengan sebuah tahanan resistor dalam injection circuitnya untuk mencegah terjadinya panas dan menstabilkan kerjanya injector. Cold start injector bekerja ketika mesin di start pada saat dingin dan lamanya dikontrol oleh timer switc Pada sirkuit komputer pada sistem EFI dilengkapi dengan main relay untuk mencegah turunnya tegangan. Sirkuit pompa bahan bakar pada sistem EFI juga dilengkapi dengan relay. Relay ini akan bekerja ketika mesin berputar dan mematikan pompa pada saat mesin mati. Dibawah ini diperlihatkan diagram electronic control system pada pengontrol mesin EFI. Sumber New Step 1/Toyota
EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik. Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan penyemprotan bahan bakar yang masih konvensional masih karburator. Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan memakai karburator antara lain Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin. Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen. Pembakaran yang dihasilkan lebih baik. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal. Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah. Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar fuel system, sistem induksi udara air induction system dan sistem kontrol elektronik electronic control system. Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin. Sistem bahan bakar EFI terdiri dari beberapa komponen, yaitu Tangki bahan bakar yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dalam jumlah tertentu di dalam kendaraan Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran-kotoran. Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar menuju ke injektor. Selang/ pipa penyalur bahan bakar berfungsi sebagai media penyalur yang dilewati oleh bahan bakar. Pipa pembagi delivery pipe berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing injektor pada mesin. Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bakan bakar agar tetap stabil pada pipa pembagi. Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya getaran atau fluktuasi tekanan dari bahan bakar. Pipa pengembali berfungsi untuk menyalurkan kelebihan tekanan bahan bakar dan nantinya akan dikembalikan ke dalam tangki bahan bakar. Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar pada tipe GDI atau pada intake manifold pada tipe MPI. Sistem induksi udara Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang diperlukan saat proses pembakaran. Sistem induksi udara pada sistem EFI terdiri dari beberapa komponen, antara lain Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan pada throttle body ini terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ketika posisi katup throttle tertutup pada posisi idle. Air flow meter pada tipe L-EFI berfungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold. Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang masuk. Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke dalam ruang bakar. Sistem kontrol elektronik Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-sensor, ecu dan aktuator. Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik EFI berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari mesin yang nantinya akan digunakan sebagai data inputan. Sensor-sensor EFI sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor WTS, sensor IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP, sensor CMP dan lain-lain. Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor. Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor, ISC, ESA dan lain-lain.
– Mobil dengan mesin pembakaran internal dituntut oleh masyarakat enviromentalis’ untuk dapat lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar dan tidak menimbulkan emisi yang mengandung kimia berbahaya. Ini menjadi menarik karena saat ini aktivis muda seperti Greta Thunberg sedang sangat populer untuk menyuarakan iklim global. Terlepas dari itu, memang benar bahwa jika sebuah mobil berasap hitam tebal atau berasap putih adalah kendaraan yang sakit’. Teknologi lagi-lagi dituntut untuk berkembang. Salah satu yang menjadi sorotan tentu saja sistem bahan bakar. Dan keberhasilan sistem EFI menjadi bukti bahwa teknologi mampu menjawab tantangan tersebut. Kali ini kita akan membahas jenis sistem EFI berdasarkan teknologi kontrol yang dimilikinya. Yuk simak terus!!! Update Artikel 21 Desember 2022 – 1059 WIB Sistem EFI seperti diketahui adalah hasil pengembangan teknologi otomotif dari sistem bahan bakar yang menggunakan sistem karburator. Sejauh ini dikenal melalui tiga jenis berdasarkan kontrolnya yakni D-EFI, K-EFI, dan L-EFI. Salah satu mesin EFI milik Toyota. Sumber Pinterest Berikut ini adalah jenis sistem EFI berdasarkan teknologi kontrol yang dipakai. Sistem EFI Jenis D-EFI Berdasarkan kontrol yang dimiliki oleh sistem EFI, jenis pertama adalah jenis D-EFI. Gambar berikut menunjukkan skema yang menjelaskan secara garis besar sistem D-EFI. Perhatikan secara seksama gambar tersebut. Sistem EFI jenis D-EFI. Jenis D-EFI sering juga dikenal dengan istilah D-Jetronik. Sistem ini pengontrolan injeksinya dilakukan ecara elektronik. Bagi yang penasaran, apa yang diwakili oleh huru “D”? Huruf tersebut mewakili kata Druck, yang berasal dari bahasa Jerman yang berarti “tekanan”. Dalam menunjang kerja sistem D-EFI digunakan sebuah sensor utama yakni sensor MAP atau manifold absolute pressure sensor. Sensor ini bertugas mendeteksi jumlah udara yang akan masuk ke saluran masuk intake manifold EFI berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalamnya. Sensor akan memberikan informasi berupa sinyal digital ke ECU. Olahan data digital dari ECU akan digunakan untuk memerintahkan aktuator sistem EFI yakni mengontrol berapa lama penginjeksian bahan bakar oleh injektor ke dalam ruang bakar. Sistem EFI Jenis K-EFI Yang kedua berdasarkan kontrol yang digunakan adalah jenis K-EFI. Perhatikan gambar berikut dengan seksama. Gambar berikut menunjukkan gambaran sederhana jenis K-EFI mulai dari tangki bahan bakar hingga injektor yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran. Sistem EFI jenis K-EFI. Jenis K-EFI sering disebut juga dengan K-Jetronik. Menariknya jenis ini pengontrolan injeksinya masih dilakukan secara mekanik. Dengan kata lain, kontrol jenis K-EFI belum dilakukan secara elektronik. Pengontrolan injeksi bahan bakar didasarkan pada tekanan udara yang masuk ke dalam intake manifold. Alat pengukur tekanan udara mekanis disematkan pada saluran masuk udara. Meski demikian, pengukur udara tersebut mampu mengukur mampu mendeteksi banyaknya udara yang dihisap ke dalam mesin. Selain itu, pengukur udara juga bekerja secara kontinyu setiap saat selama mesin mobil hidup. Secara sederhana kerja dari jenis EFI ini cukup sederhana. Bahan bakar dari tangki bahan bakar akan dipompa oleh pompa bensin menuju distributor bahan bakar. Pada injektor tekanan bahan bakar berkisar antara dua hingga tiga bar. Tekanan ini akan sanggup membuka katup jarum yang ada di dalam injektor sehingga penginjeksian dapat terjadi pada silinder. Sistem EFI Jenis L-EFI Jenis yang terakhir berdasarkan pengontrolannya adalah jenis L-EFI. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut gambaran sederhana dari jenis ini. Perhatikan gambar secara seksama. Sistem EFI jenis L-EFI. Seringkali juga orang menyebut jenis L-EFI ini dengan sebutan L-Jetronik. Sama seperti D-EFI, pengontrolan penginjeksian bahan bakar telah dilakukan secara elektronik. Jika Anda penasaran dengan kata yang diwakili oleh hurup “L”, saya beritahu bahwa “L” berarti “luft”. Sebuah kata dari bahasa Jerman yang berarti udara. Dalam melaksanakan kerjanya, tipe L-EFI menggunakan sensor utama yakni sensor MAF atau mass air flow sensor. Sensor ini bertugas mendeteksi jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Sinyal digital hasil bacaannya akan dikirimkan ke ECU. Olahan data kemudian akan digunakan untuk mengontrol aktuator sehingga lama waktu penginjeksian bahan bakar yang dilakukan oleh injektor dapat terkendali sesuai dengan kebutuhan mesin. Setelah mengetahui jenis sistem EFI, rasanya tidak sempurna jika kita tidak membahas juga tentang sistem EFI terkait dengan komponen dan kelebihannya. Pada bagian ini, saya akan mencoba membahas tentang komponen-komponen yang ada pada sistem EFI sebuah mesin mobil dan apa saja kelebihannya jika kita membandingkannya dengan sistem lamanya yakni karburator. Electronic fuel injection atau kita sering menyingkatnya dengan istilah “EFI” adalah sistem penyemprotan bahan bakar yang sebuah sistem piranti elektronik mengontrol proses kerjanya. Sistem dalam kendaraan yang berguna untuk memastikan kebutuhan bahan bakar ini memegang peran penting dalam mesin kendaraan dan berikut sedikit ulasan terkait EFI. Pengertian Sistem EFI EFI merupakan kepanjangan dari electronic fuel injection. Ini berupa sistem elektronik untuk penyemprotan bahan bakar. EFI sendiri berupa teknologi terbarukan yang penggunaannya sudah nyaris pada semua kendaraan-kendaraan keluaran terbaru saat ini. Pada mesin kendaraan lawas sistem electronic fuel injection efi adalah sistem karburator. Karena masalah efisiensi dan masalah isu dunia yang lain misalnya kelangkaan dan krisis energi, perusahaan otomotif dunia mulai meninggalkan sistem ini. Selain itu, tuntutan mekanisme mesin-mesin mobil saat ini menjadikan komponennya belum kompatibel dan harus berganti sistem. Secara spesifiknya, EFI merupakan sistem elektronik penghasil campuran bahan bakar dengan udara secara ideal. Ketika menggunakan EFI, mesin kendaraan akan lebih efektif karena memperoleh pembakaran sempurna dari campuran udara dan bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin. Hasil dari proses inilah kemudian kendaraan menggunakannya untuk kerja mesin dan menjadikan tenaga gerak kendaraan. Pada mulanya, EFI berkembang dengan nama yang berbeda-beda. Salah satunya misalnya dari Suzuki. Meski memiliki nama yang berbeda-beda tetapi secara prinsip semuanya sama dan merujuk pada sistem injeksi bahan bakar yang serupa juga. Komponen-Komponen Sistem EFI Di depan, saya telah menyinggung tentang alat untuk mengontrol semua sistem efi adalah elektronik sistem. Penggunaan piranti elektronik untuk mengontrol sistem EFI ini lebih efektif. Hal tersebut salah satunya karena sudah siapnya berbagai komponen untuk menunjang kerja sistem lebih maksimal kedepannya. Nah, membahas seputar sistem EFI yang memiliki komponen lengkap, berikut kita akan mengulas beberapa komponennya. 1. Tangki Bahan Bakar Komponen pertama adalah tangki yang memiliki fungsi utama sebagai penampung bahan bakar kendaraan. Meski sistem ini baru, sejatinya komponen bernama tangki bahan bakar ini pasti ada di sistem karburator atau sistem yang lain. Pun juga akan kita temui di kendaraan bensin maupun diesel. Bahan bakar di tangki ini nantinya akan menjadi sumber utama pelumas komponen sistem injeksi. Beberapa bagian yang sangat bergantung pada tangki bahan bakar bahan bakar adalah fuel pump dan injektor. Untuk tangkinya sendiri, pabrikan otomotif membuatnya dari material plastik tebal yang lebih ringan dari tangki keluaran lawas. Meski hanaya dari material plastik, kekuatannya bahkan melebihi kekuatan tangki sistem bahan bakar yang lama. 2. Fuel Filter Komponen sistem EFI berikutnya adalah fuel filter atau saringan bahan bakar. Saringan bahan bakar EFI berfungsi untuk penyaringan kotoran dari bahan bakar yang ada di dalam tangki bahan bakar. Melalui komponen fuel filter ini, kita dapat memastikan bahan bakar yang mengalir ke ruang pembakaran bersih dan siap untuk melalui proses pembakaran. Secara umum, pada sistem EFI ada dua macam fuel filter yaitu filter kasar dan filter halus. Filter kasar memiliki susunan material dari kawat rajut berpori besar untuk menyaring material besar. Sementara itu, filter halus, bahan penyusunya terbuat dari kain dengan pori rapat sehingga partikel kotoran lebih kecil akan terhenti. Melihat kedua jenisnya filter halus memiliki sistem kerja yang lebih efektif, tapi dalam kendaraan modern kini juga sudah ada jenis water sedimenter untuk memilah bahan bakar dan air. Jenis fuel filter terbaru ini berguna memaksimalkan fungsi pembakaran tanpa partikel tambahan lain. 3. Delivery Pipe Komponen electronic fuel injection efi adalah delivery pipe yang berada di pipa ujung saluran bahan bakar. Komponen satu ini berguna menampung bahan bakar dari fuel pump dan menjadi titik temu seluruh injektor. Hal inilah yang menjadi alasan komponen harus bermaterial keras. Tekanan bahan bakar di pipa pembagi delivery pipe sangat tinggi. Selain karena ini adalah pipa paling terakhir dari sistem saluran bahan bakar, tekanan tinggi juga membuat mesin lebih stabil. Hal tersebut karena kondisi siap pakai bahan bakar yang melalui injektor dapat kapan saja terjadi. Bahkan jika tekanan berkurang, mesin dapat menjadi pincang terutama pada putaran tinggi. 4. ECU atau Engine Control Unit Berikutnya, ada ECU kendaraan yang menjadikan EFI bekerja lebih sempurna. Fungsi ECU sendiri adalah pengolah data dari komponen sensor. Sensor yang terlibat pada sistem bahan bakar EFI cukup banyak, beberapa di antaranya adalah sensor CKP, sensor CMP, dan sensor ECT. ECU akan mengolah data yang berasal dari semua sensor yang terlibat dalam sistem ini. Setelah mendapatkan hasil olahan datanya, ECU akan memerintahkan aktuator dalam hal ini injektor. Berdasarkan perintah itulah injektor bekerja untuk memberikan atau menyemprotkan bahan bakar sedikit atau banyak ke dalam ruang bakar. Tetapi jangan sahabat teknisi mobil bayangkan tentang seberapa lama proses tersebut berlangsung ya! Proses pengolahan data di ECU itu sangat cepat, bahkan hitungan waktunya hanya perlu satu per sekian detik saja. Dengan proses yang sangat cepat tersebut mesin akan menjadi tetap bekerja dengan baik. Hubungan antara sensor dan aktuator menjadi hal yang paling utama dalam hal tersebut. Sialnya masalah ECU adalah yang paling rumit dari semua layanan perbaikan mobil, dan video berikut membahas ciri-ciri kerusakan ECU. 5. Return Feed Selanjutnya, return feed yang berbentuk selang sebagai jalur feedback bahan bakar ke tangki jika tekanan terlalu tinggi. Komponen inilah yang menjadikan bahan bakar lebih efektif tanpa terbuang. Dalam kondisi mesin mengalami deakselerasi, bahan bakar akan berlebih di injektor. Akibatnya tekanan di dalam pipa pembagi akan sangat tinggi. Jika tidak ada return feed bisa jadi bahan bakar akan merembas ke luar pipa atau bahkan dapat mengakibatkan pipa pembagi pecah. Selain bertujuan hemat bahan bakar, return feed juga membuat komponen-komponen sistem bahan bakar EFI menjadi tahan lama. 6. Pressure Regulator Ada juga komponen pressure regulator atau alat yang berguna mendeteksi tekanan fuel pump. Komponen ini menggunakan prinsip kerja otomatis agar tekanan dalam mesin kembali stabil. Komponen ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa besar tekanan bahan bakar yang ada pada sistem bahan bakar EFI. 7. Fuel Feed Komponen sistem EFI berikutnya adalah fuel feed. Ini adalah sebuah selang yang mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor dan disebut fuel feed. Material penyusun komponen ini adalah material mika kuat dengan kemampuan menahan tekanan bensin tepi rentan pecah. 8. Injector Komponen ini adalah salah satu yang paling penting dari sistem EFI. Injektor dapat mengeluarkan bahan bakar secara otomatis sesuai on-off kendaraan. Prinsip kerja injektor ini memanfaatkan nozzle yang membuka dan menutupnya berdasarkan sistem kemagnetan di dalam injektor. Akan tetapi, injektor tetap tidak bisa bekerja begitu saja pada sistem EFI. Ia bekerja berdasrkan perintah dari ECU dan oleh karena itu jika ECU rusak, injektor tidak mungkin dapat bekerja pada sistem ini. Terkait dengan masalah injektor, sabahat teknisi mobil dapat melihat video berikut yakni tentang cara memeriksa injektor dalam keadaan baik atau tidak. 9. Sensor-sensor Berkaitan dengan komponen sebelumnya, sensor ini berguna sebagai alat penentu periode injektor terbuka dan menutup. Sensor utama yang ada pada sistem EFI seperti sensor suhu udara, massa udara dan sudut pembukaan injektor. Umumnya, kendaraan memiliki 5 macam sensor yakni MAF, MAP, IAT, TPS, dan CKP. Baca juga 7 Sensor pada Common Rail + ECU 10. Fuel Pump Berikutnya, ada pompa bahan bakar yang berguna meningkatkan tekanan bahan bakar khususnya di bagian fuel feed yang disebut fuel pump. Pada mesin EFI terbaru komponen satu ini, prinsip kerjanya berdasarkan sistem kelistrikan, sehingga lebih sempurna dan tidak membebani mesin. Pompa bahan bakar mobil modern ada di dalam tangki. Ini berarti “pelumasan” fuel pump berasal dari bahan bakar itu sendiri. 11. Baterai Terakhir, komponen pada sistem EFI adalah baterai. Komponen ini memegang fungsi utama sebagai pemasok arus listrik di seluruh aksesoris elektronik kendaraan. Selain itu, baterai di EFI ini juga untuk memberi feedback tegangan ke ECU hasil pengolahan sensor dari kisaran 0 sampai 5. Mobil keluaran terbaru saat ini, akan ada sebuah sensor arus dan tegangan pada setiap baterainya. Ini untuk menjaga kestabilan arus dan tegangan sehingga kerja sistem EFI menjadi normal. Cara Kerja EFI Electronic fuel injection EFI adalah sistem bahan bakar injeksi yang bekerja dengan kontrol elektronic dengan prinsip pengamatan keadaan mesin, analisa ECU ,dan penyemprotan bahan bakar dengan massa yang sesuai kebutuhan. Pada sistem EFI ini, komponen ECU yang menjadi otak sistem secara universal, sehingga seluruh kinerja sistem bergantung pada ECU. Prinsip kerja ECU sendiri menampung seluruh informasi dari sensor kemudian memprosesnya untuk menentukan banyak bahan bakar yang harus masuk ke ruang pembakaran. Menurut keefektifitasan kerjanya, ketika ada banyak sensor yang diterima ECU maka kinerja sistem EFI ini juga akan semakin efisien. Selain itu, komponen lain dalam sistem juga bekerja dengan otomatis melalui aliran energi elektronik dari baterai. Kelebihan EFI Bagian terakhir yang perlu sabahat teknisi mobil ketahui seputar electronic fuel injection adalah kelebihan sistemnya. Sistem yang kita kenal secara akrab dengan nama sistem injeksi ini muncul sebagai hasil perkembangan sistem karburator. Hal ini menjadikan mesin injeksi memiliki prinsip kerja lebih efektif dan fleksibel tentunya. Kelebihan EFI dari sistem lama adalah kinerjanya yang lebih cerdas. Para ilmuwan membuat sistem ini bekerja dangan bantuan sistem elektronik. Tentu saja dengan baterai sebagai sumber daya utama sehingga menjadikan mesin bekerja modern. Kita menyebut EFI sebagai sistem cerdas juga karena sistem kerjanya sudah secara elektronik bukan dengan prinsip mekanik lagi. EFI sistem injeksi bahan bakar adalah standar mesin kendaraan saat ini yang memiliki kelebihan engine performance yang sangat comfortable untuk setiap kinerjanya. Selain itu, EFI juga memiliki fuel injeksi yang akurasinya sangat tinggi dalam menunjang emisi lebih resik. Keunggulan lain dari pemanfaatan sistem ini adalah respon mesin menjadi lebih cepat, baik saat ekselerasi maupun deselerasinya. Pada beberapa kemungkinan, sistem EFI ini mendukung mesin hidup dalam kondisi apapun seperti cuaca dingin dan panas sekalipun. Sistem EFI dengan kontrol elektronik ini juga memiliki kinerja fuel cut otomatis yang baik. Hal ini menjadikan mesin bisa otomatis menghentikan semprotan bahan bakar saat deselerasi.
Gambar SISTEM D-EFI SYSTEM Susunan Dasar Sistem EFI Sistem Electric Fuel Injection EFI dapat dibagi menjadi 3 sistem fungsional yaitu sistem bahan bakar fuel system, sistem induksi udara air induction system dan sistem pengontrol elektronik electronic control system. . Gambar Konstruksi dasar EFI tipe D Sistem Bahan Bakar Fuel System Bahan bakar hisap dari tangki oleh pompa bahan bakar yang dikirim dengan tekanan ke saringan. Bahan bakar yang telah disaring ke injection dan cold start injection. Tekanan dalam saluran bahan bakar fuel line dikontrol oleh pressure regulator. Kelebihan bahan bakar dialirkan kembali ke tangki melalui return line. Getaran pada bahan bakar yang disebabkan oleh adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper. Bahan bakar diinjeksikan oleh injector ke dalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari Electronic Fuel Injection EFI computer. Cold start injection menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat cuaca dingin sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah. High pressure Low pressure Gambar Sistem bahan bakar Fuel tank Fuel pump Fuel pipe Fuel filter Pulsation damper Delivery pipe Cold start injector Return pipe Pressure regulator Fuel tank cylinders Pompa bahan bakar IN-TANK TYPE Pompa ini dipasang didalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump yang tipe ini terdiri dari motor dan pompa itu sendiri, dengan check valve, relief valve dan filter yang bersatu menjadi satu unit. Turbine pump terdiri dari satu dua impeller yang diputar oleh motor, casing dan pump cover, tersusun menjadi satu unit pump unit. Bila motor berputar impeller akan ikut berputar. Blade pada bagian luar lingkaran impeller menghisap bahan bakar dari inlet port. Bahan bakar yang dikeluarkan dari outlet melalui sekitar motor dan dialirkan keluar dari pompa melalui valve. Relief valve terbuka bila tekanan bahan bakar yang dikeluarkan mencapai 3,5-6,0 kgcm 2 49,8-85,3 psi atau 345,3-588,4 kpa Toyota EFI 199624 dan tekanan bahan bakar yang tinggi langsung dikembalikan ke fuel tank tanki bahan bakar. Jadi relief valve ini mencegah naiknya tekanan dari batas yang telah ditentukan. Check valve tertutup bila pompa bahan bakar berhenti. Check valve dan pressure regulator keduanya mempertahankan sisa tekanan di dalam sistem saluran bahan bakar terhenti, dengan demikian mempermudah menghidupkan mesin kembali. Jika tidak ada sisa tekanan bahan bakar, penguapan akan mudah terjadi pada temperatur tinggi sehingga mesin susah untuk distart kembali. Gambar Pompa bahan bakar tipe IN-TANK TYPE Saringan Bahan Bakar Saringan bahan bakar menyaring kotoran dan partikel-partikel asing lainnya dari bahan bakar. Saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran tekanan tinggi dan pompa bahan bakar. Jika saringan bahan bakar tersumbat, tekanan yang dipastikan akan berkurang sehingga mudah distart. Gambar Saringan bahan bakar Pressure regulator Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar ke injektor- injektor. Jumlah injeksi bahan bakar di kontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injektor-injektor, karena tekanan konstan pada injektor harus dipertahankan, karena dengan perubahan tekanan pada bahan bakar dikarenakan injeksi bahan bakar dan perubahan variasi volume intake manifold, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bahan bakar tetap. Oleh karena itu agar injeksinya tepat, tekanan bahan bakar dan vacuum intake manifold harus dipertahankan pada 2,25 sampai 2,90 kgcm 2 . Bahan bakar yang tertekan dari pipa pengiriman delivery pipe mendorong diapragma sehingga membuka katup. Sebagian bahan bakar mengalir kembali ke tangki melalui pipa pembalik. Jumlah bahan bakar yang kembali tergantung besarnya tegangan diapragma dan tekanan bahan bakar berubah-ubah menurut jumlah bahan bakar yang kembali. Kevakuman intake manifold disalurkan ke ruangan pada sisi pegas diapragma dan volume yang kembali bertambah serta tekanannya turun. Secara singkat bila vacuum pada Intake manifold naik, maka tekanan bahan bakar akan turun sebanding dengan naiknya vacuum pada intake manifold sehingga tekanan bahan bakar dan vacuum intake manifold selalu konstan. Gambar Pressure regulator Injector Injektor adalah nosel elektro magnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan signal dari Electronic Control Unit ECU. Injektor- injektor dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan intake port dan dijamin oleh delivery pipe. Gambar Injektor Bila signal dari Electronic Control Unit ECU diterima coil selenoid changer, tertarik melawan tegangan pegas. Karena needle valve dan plunger merupakan satu unit, valve juga tertarik dari dudukan dan bahan bakar akan diinjeksikan. Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan lamanya signal dari Electronic Control Unit ECU. Dikarenakan langkah needle valve tetap, berlangsungnya injeksi selama needle valve terbuka. Tindakan pencegahan tidak boleh membongkar tutup pada ujung injektor dan berhati-hatilah untuk mencegah kotoran atau benda-benda asing masuk ke dalam needle valve. Throttle Body Throttle body terdiri dari throttle valve yang mengontrol volume udara masuk selama mesin bekerja normal, saluran bypass yang melewati udara saat idling, dan throttle position sensor yang mendeteksi sudut pembukaan throttle. Beberapa throttle body dilengkapi dengan air valve tipe wax atau dash spot yang memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila valve tertutup. Throttle body berisikan katup throttle untuk mengontrol udara masuk, sebuah sistem bypass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah throttle position sensor untuk sensor kondisi terbukanya katup throttle. Pada saat putaran lambat, katup throttle ditutup dan udara mengalir melalui bypass ke ruang udara masuk. Menyetel sekrup putaran lambat searah jarum jam akan mempengaruhi aliran udara pada bypass dan rpm akan turun, sebaliknya bila disetel berlawanan dengan arah jarum jam akan menambah jumlah aliran udara yang melalui bypass sehingga rpm naik. Bila bypass sirkuit tersumbat oleh kotorannya dan sebagainya, maka jumlah udara masuk akan berkurang, akibatnya rpm selalu di bawah putaran lambat dan putaran lambat kasar. Bila tidak didapatkan putaran lambat 800 rpm, sekalipun throttle adjusting screw dibuka penuh, kemungkinan bypass sirkuit tersumbat. Gambar throttle body Air Valve Air valve yang terpasang pada throttle body bertipe solenoid, Air valve tipe solenoid terdiri dari solenoid dan gate valve. Solenoid berisi plunyer yang dikelilingi dengan solenoid, yang akan membuka dan menutup gate valve sesuai temperature air pendingin untuk mengontrol putaran mesin. Dengan terbukanya gate valve udara akan mengalir dari air cleaner, air valve, bypass throttle valve dan selanjutnya ke air intake chamber, sebagai akibatnya putaran idle mesin ada pada posisi putaran fast idle. Gambar Air valve at low temperature Bila temperatur air pendingin naik solenoid akan mendorong gate valve ke arah menutup sehingga volume udara yang melalui bypass valve akan berkurang dan akibatnya putaran mesin akan turun dari putaran fast idle ke posisi putaran idle. Gate valve ini tertutup rapat bila temperatur air pendingin ada di atas 80 C. Gambar Air valve at high temperature Air intake chamber Fungsi air intake camber supaya udara yang masuk ke mesin tidak terputus-putus, Untuk itu air intake chamber harus mempunyai kapasitas yang besar untuk meredam getaran udara. solenoid Gambar Air intake chamber dan intake manifold Sistem Kontrol Elektronik Electronic Control System Sistem kontrol elektronik Electronic Control System termasuk sensor-sensor untuk mendeteksi kondisi kerja mesin dan komputer yang menentukan ketepatan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensor. Sensor-sensor ini mengukur jumlah udara yang dihisap, beban mesin, temperatur air pendingin, temperatur udara, saat akselerasi atau deselerasi, kemudian mengirim signal ke komputer. Komputer menghitung dengan jumlah penginjeksian bahan bakar atas dasar signal tadi, dan mengirimkan signal penginjeksian yang diperlukan ke injektor-injektor. Electric Fuel Injection EFI pada beberapa mesin melengkapi dengan tahanan resistor dalam injection circuitnya untuk mencegah terjadinya panas menstabilkan kerjanya injector. Di bawah ini diperlihatkan diagram electronic control system pada pengontrol mesin Electric Fuel Injection EFI. Gambar Electronic Control Sistem L-EFI Sensor dan signal yang termasuk dalam sistem kontrol elektronik adalah 1 Throttle posotion sensor Throttle position sensor dipasang pada throttle shaft yang terdapat pada throttle body, berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan mendeteksi posisi throttle valve dan dirubah menjadi signal tegangan ke Electronic Control Unit ECU untuk menentukan posisi mesin pada putaran idling, bekerja dengan beban berat atau ringan. Tegangan baterai yang akan mengalir ke terminal TL throttle position sensor adalah sebagai berikut Baterai main relay komputer terminal TL throttle position sensor Terminal + B tahanan[R] terminal TL Gambar throttle position sensor Apabila throttle valve pada posisi tertutup, maka moving point dan idle point dan idle point bersentuhan untuk mendeteksi kondisi idle. Sinyal ini berguna untuk fuel cut selama pengurangan kecepatan. Throttle valve terbuka kurang dari 1,5 dari posisi tertutup. Apabila throttle valve terbuka kira-kira 60 dari posisi tertutup, maka moving point power dan power point bersentuhan untuk mendeteksi beban penuh. Bila pada throttle position sensor terdapat air dan kotoran akan menyebabkan idle point macet sehingga akan terjadi fuel cut dan mesin hunting pada saat kendaraan berjalan. 2 Water temperature sensor Water temperature sensor berfungsi mendeteksi temperatur pendingin dengan sebuah thermistor dan diubah ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke Electronic Control Unit ECU. Sensor air pendingin ini menggunakan thermistor tipe Negative Temperature Coefficient NTC. Temperature Coefficient NTC bersifat apabila temperatur air pendingin bertambah maka tahanannya akan berkurang dan sebaliknya apabila temperatur berkurang maka tahanannya akan naik Tegangan baterai yang digunakan ke terminal THW water thermo sensor adalah sebagai berikut Gambar Water temperatur sensor Baterai main relay komputer Terminal THW water termo sensor massa Berdasarkan pada sinyal dari sensor, komputer menambah jumlah injeksi bahan bakar untuk menambah kemampuan pengendaraan selama bekerja dalam keadaan dingin. 3 Air Temp. sensor Air Temp. Sensor berfungsi mendeteksi temperatur udara masuk. Sama seperti water Temp. sensor dilengkapi dengan thermistor dan dipasangkan pada air flow meter. Volume dan kepadatan udara berubah dengan berubahnya temperatur. Oleh karena itu meskipun volume udara yang diukur oleh air flow meter kemungkinan sama tetapi jumlah injeksi bahan bakar akan berubah-ubah dengan berubahnya temperatur. Terminal + B tahanan[R] terminal THW Komputer menggunakan temperatur 20 C sebagai standart. Jumlah injeksi berkurang bila temperatur di atas 20 dan bertambah nilai temperatur di bawah 20 C. dalam hal perbandingan udara dan bahan bakar dijamin ketetapannya walaupun bagaimanapun keadaan temperaturnya. Tegangan baterai mengalir ke terminal THA air Temp. sensor melewati sirkuit berikut Baterai main relay komputer terminal THA air massa Gambar Air Temp. Sensor 4 Starter signal STA Signal STA ini digunakan jika poros engkol mesin diputar oleh motor starter. Selama mesin distart aliran udara lambat dan suhu udara rendah, sehingga penguapan bahan bakar tidak baik campuran akan kurus. Untuk meningkatkan kemampuan start mesin agar mesin mudah hidup diperlukan campuran mesin yang kaya. Signal STA akan digunakan untuk menambah volume injeksi selama mesin distart. Sinyal ini memberi informasi ke komputer untuk menstart mesin dan berguna untuk memekatkan campuran selama mesin distart. Terminal + B tahanan[R] terminal THW Gambar Starter signal 5 Ignition signal Dengan menggunakan signal primary ignation untuk menentukan saat penginjeksian sesuai kecepatan mesin. Perubahan pada tegangan primer pada ignition coil dideteksi dan dikirim ke Electronic Control Unit ECU sebagai suatu signal. Sinyal ini penting buat komputer untuk menentukan saat pengapian dan putaran mesin. Apabila tegangan pada terminal - ignition coil melebihi 150 volt, komputer mendeteksi sinyal primary. Gambar Ignition signal 6 Oxygen sensor Terpasang pada exhaust manifold dan mendeteksi jumlah sisa oksigen dalam gas buang, diubah menjadi tegangan variabel dan mengirim signal ke Electronic Control Unit ECU. Ini akan membantu Electronic Control Unit ECU menentukan campuran udara dan bahan bakar air fuel ratio yang disuplai ke mesin. Pada mesin yang dilengkapi dengan TWC three way catalytic conventer agar tercapai kemampuan pembersihan gas buang yang keluar, diperlukan mempertahankan air fuel ratio AFR yang mendekati AFR teoritis. Sensor oksigen mensensor apakah AFR kaya atau kurus terhadap AFR teoritis. Sensor oksigen ini ditempatkan di dalam exhaust manifold yang terdiri dari elemen yang terbuat dari zirconium dioxide ZrO 2 . Elemen ini dilapisi oleh lapisan tipis platina pada bagian dalam dan luarnya. Udara disekitar yang dimasukkan ke bagian dalam sensor dan luar sensor terkena gas tabung. Jika konsentrasi pada bagian dalam permukaan elemen ZrO 2 perbedaannya lebih besar dari temperatur permukaan bagian luar saat temperatur tinggi 400 C, elemen ZrO 2 membentuk tegangan. Bila campuran udara dan bahan bakar kurus, terdapat banyak oksigen dalam gas buang, jika ada sedikit perbedaan antara konsentrasi oksigen pada bagian dalam dan luar sensor oksigen. Sehingga bila campuran udara dan bahan bakar kaya, oksigen di dalam gas buang hampir hilang. Platina bertindak sebagai catalyst, menyebabkan oksigen dalam gas buang bereaksi dengan CO. mengurangi volume oksigen dan meningkatkan sensitas sensor. ECU menggunakan signal Ox untuk menambah atau mengurangi volume injeksi agar dapat mempertahankan AFR mendekati nilai AFR stoichiometric. Diagram di bawah ini memperlihatkan penyambungan sensor oxigen dengan ECU. Gambar Penyambungan sensor oksigen dengan ECU. 7 ECU EFI ECU mempunyai dua fungsi utama yaitu mengatur waktu injeksi injection time control dan mengatur volume injeksi injection volume control. Pengaturan waktu injeksi ditetapkan bila setiap injektor akan menginjeksikan bahan bakar ke dalam silinder. Penetapan ini berdasarkan signal primary ignation IG. Injection volume control menetapkan berapa banyak bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder. Penetapan ini berdasarkan pada basic injection dan injection volume correction. Basic injection bekerja berdasarkan signal yang ditentukan oleh signal rpm mesin dan signal udara masuk. Injection volume correction signal juga terdapat sirkuit penguat yang mengoperasikan injector. Tabel 1. Fungsi Sensor dan Signal SensorSignal Uraian Vacuum Sensor System D-EFI Vacuum Sensor dipasang pada Intake Air Camber, berguna untuk mendeteksi kevakuman didalam Intake Air Camber, dan diubah menjadi signal untuk dikirim ke Electronic Control Unit ECU Ignition Signal Perubahan pada tegangan primary pada ignition coil dideteksi dan dikirim ke Electronic Control Unit ECU menentukan saat penginjeksian sesuai kecepatan mesin. Water Temperature Sensor Mendeteksi temperatur pendingin dengan sebuah thermistor dan dirubah ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke Electronic Control Unit ECU. Knock Sensor Dipasang pada dinding silinder mesin gunanya untuk mendeteksi detonasi yang terjadi di mesin, lalu mengubahnya menjadi sinyal masukan ke ECU. Air Temperature Sensor Dipasang pada airflow meter L-EFI atau di dalam rumah saringan udara D-EFI, yang mendeteksi temperatur udara yang masuk dengan thermistor dan dirubah ke dalam signal tegangan dan selanjutnya dikirim signal ke Electronic Control Unit ECU. Starter Signal Bekerjanya starter dideteksi oleh tegangan terminal ST dari ignition switch dan mengirimkan signal ke Electronic Control Unit ECU menandakan bahwa mesin sedang distart cranking. Throttle Position Sensor Dipasang pada throttle shaft yang terdapat pada throttle body yang fungsinya mengontrol jumlah udara yang masuk dan mendeteksi posisi throttle valve dan dirubah menjadi signal tegangan ke Electronic Control Unit ECU, untuk menentukan posisi mesin pada putaran idling, bekerja dengan beban berat atau dengan beban ringan. Oxygen Sensor Terpasang pada exhaust manifold, dan mendeteksi jumlah sisa oksigen dalam gas buang dirubah menjadi tegangan variabel dan mengirim signal ke Electronic Control Unit ECU. Ini akan membantu komputer menentukan campuran udara dan bahan bakar perbandingan udara dan bahan bakar yang disuplay ke mesin. Trouble Shooting Sensor-Sensor Elektronik dalam Sistem EFI
Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; 1. sistem bahan bakar fuel system, 2. sistem kontrol elektronik electronic control system, dan 3. sistem induksi/pemasukan udara air induction system. Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI misalnya sensor-sensor, maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125. Gambar Skema Rangkaian Sistem EFI Pada Yamaha GTS1000 Keterangan gambar 1. Fuel rail/delivery pipe pipa pembagi 3. Injector nozel penyemprot bahan bakar 4. Air box saringan udara 5. Air temperature sensor sensor suhu udara 6. Throttle body butterfly katup throttle 7. Fast idle system 8. Throttle position sensor sensor posisi throttle 9. Engine/coolant temperature sensor sensor suhu air pendingin 10. Crankshaft position sensor sensor posisi poros engkol 11. Camshaft position sensor sensor posisi poros nok 12. Oxygen lambda sensor 13. Catalytic converter 14. Intake air pressure sensor sensor tekanan udara masuk 15. ECU Electronic control unit 16. Ignition coil koil pengapian 17. Atmospheric pressure sensor sensor tekanan udara atmosfir Gambar Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125.
kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. Sistem aliran bahan bakar dengan tekanan kerja tertentu menyuplai bahan bakar dengan bantuan pompa dari tangki ke injector. Kemudian, injector ini menyemprotkan bahan bakar ke setiap saluran masuk silinder motor dengan jumlah bahan bakar yang disesuaikan dengan kebutuhan motor. ECU Electronic Control Unit berfungsi untuk mengatur kapasitas bahan bakar yang di semprotkan berdasarkan sinyal-sinyal dari sensor yang antara lain adalah a. Sensor putaran motor bakar b. Sensor beban motor bakar c. Sensor pengendali kerja motor bakar d. Sensor temperatur air pendingin e. Sensor temperatur udara 1. Konstruksi Dasar Sistem EFI Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagiansistem utama, yaitu a. Sistem Induksi Udara EFI Air Indunction System Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas air cleaner, air flow meter, throttle body dan air falve. Menurut Triyono 200936 dijelaskan bahwa udara yang akan masuk ke dalam silinder pada sistem EFI sangat menentukan besarnya jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Oleh sebab itu jumlah udaranya harus benar-benar terukur dengan baik. Gerak membuka atau menutup throttle sangat mempengaruhi jumlah udara yang akan masuk ke ruang manifold pemasukan. Saat udara masuk ke dalam manifold pemasukan, udara ini akan membuka pelat pengukur pada pengukur aliran udara airflow meter sehingga jumlah udara yang masuk terdeteksi oleh pengukur aliran udara tersebut dan sinyal ini diteruskan ke unit kendali elekronik. Pada motor bakar dalam keadaan dingin, katup udara berperan mengalirkan udara secara langsung keruang pemasukan tanpa melalui katup throttle untuk menambah putaran sampai idle cepat tanpa memperhatikan kondisi throttle-nya. Jumlah udara yang masuk ini di deteksi oleh pengukur aliran udara Jenis L- EFI atau dengan sensor temperature Jenis D-EFI. a b Gambar a Diagram aliran induksi udara sistem L-EFI, b Diagram aliran induksi udara sistem D-EFI b. Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Fuel System Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai keruang bakar. Sistem ini terdiri atas tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa AIR CLEANER AIRFLOW METER PIPA PENGHUBUNGUDAR BODI THROTTLE RUANG UDARAINTAKE KATUP UDARA MANIFOLD AIR CLEANER BODI THROTTLE RUANG UDARAINTAKE MANIFOLD KATUP UDARA SENSOR TEKANAN MANIFOLD penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor dan cold start injector. Menurut Triyono 200937 dijelaskan bahwa pada sistem aliran bahan bakar EFI, bahan bakar dari tangki bahan bakar mengalir ke pompa akibat gerak hisap pompa untuk selanjutnya di tekan ke injektor dan injektor start-dingin cold start injector melalui saringan. Pengatur tekanan pressure regulator berfungsi untuk mengendalikan tekanan pipa saluran bahan bakar fuel line dan kelebihan bahan bakar pada injektor dialirkan kembali ke tangki bahan bakar. Peredam denyut pulsasion damper yang dipasang pada sistem ini berfungsi untuk meredam denyutan yang timbul akibat penginjeksian bahan bakar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injector ke dalam manifold pemasukan sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh CPU. Fungsi injector start-dingin adalah untuk memudahkan saat awal start atau cuaca dingin, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan bakar langsung keruang pemasukan intakechamber. Gambar Diagram aliran bahan bakar sistem EFI c. Sistem Pengendali Elektronik Electronic Control System Sistem pengendali elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti air flow meter, water temperature sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU Electronic Control Unit yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor. Menurut Triyono 200938 dijelaskan bahwa sistem pengendali elektronik terdiri atas ECU dan sensor-sensor. Sensor-sensor digunakan untuk mendeteksi banyak hal, diantaranya ialah jumlah dan temperatur udara yang dihisap, beban motor bakar, temperatur air pendingin, putaran motor bakar, dan lain sebagainya. Sensor mengirimkan laporan ke ECU dalam bentuk sinyal analog yang diubah menjadi sinyal digital oleh rangkaian konverter. Selanjutnya, sinyal tersebut dikalkulasi oleh ECU selama motor bakar beroperasi dan memberi perintah pada injector untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar dalam kondisi saat itu. Agar kerja injector stabil, ada beberapa motor bakar dipasang resistor. Injector start-dingin pada sistem EFI berguna bekerja saat motor bakar dalam keadaan dingin, yaitu saat motor bakar akan di-start pertama kali dan durasi waktunya di atur oleh sakelar pengatur waktu. Pada ssistem EFI ini dipasang relay-relay untuk mengendalikan kerja komponen motor bakar. Jenis relay-relay dalam sistem EFI tersebut meliputi relay utama dan relay sirkuit. Relay utama dipasang untuk mencegah turunnya tegangan, sedangkan relay sirkuit dipasang sedemikan rupa sehingga pompa bahan bakar akan hidup saat pompa bekerja dan sebaliknya relay akan mati saat motor bakar mati. 2. Skema Kerja Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik
PENGENALAN SISTEM EFI Electronic Fuel Injection M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI Standar emisi di Eropa dan Amerika UERO 3begitu ketat, dimana karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebut Dengan sistem EFI terpenuhi. Emisi gas buang rendah. Hemat bahan bakar. Tenaga mesin lebih optimal Apakah emisi gas buang itu ? Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin Cx. Hx + O 2 CO 2 + H 2 O + NOx Zat-zat beracun Carbon Monoxide CO, Hidrocarbon HC, Nitrogen Oxide NOx, Sulfur Oxide SOx, Plumbum OxidePb. Ox M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG DAMPAK DARI EMISI GAS BUANG Bagi Kesehatan Manusia M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Membangun pola pikir masyarakat Indonesia tentang kendaraan teknologi EFI Menjadikan masyarakat dari tidak tahu menjadi akrab dengan kendaraan teknolog sistem EFI Cinta kendaraan EFI Cinta INDONESIA SISTEM EFI DEFINISI Sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan Garis besar sistem EFI Digolongkan menjadi 3 system Air Induction System Electronic Control System Fuel Delivery System M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Garis besar sistem EFI M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem aliran bahan bakar Injector Fuel Pressure Regulator Fuel Delivery Pipe Fuel Filter Fuel Tank Fuel Return Pipe Fuel Pump M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem aliran bahan bakar Terdiri dari tanki, pompa, saringan, pipa saluran, injector, regulator tekanan, dan pipa pengembali Bahan bakar dialirkan dari tanki ke injector oleh pompa elektrik. Letak pompa khusus ada didalam tanki atau dekat tanki, disaring oleh fuel filter Tekanan bahan bakar dijaga konstan oleh regulator. Bahan bakar yang tidak dialirkan ke intake manifold oleh injector dikembalikan ke M. Azam Sakhson tanki melalui pipa pengembali SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara Terdiri dari pembersih udara air cleaner, meter aliran udara air flow meter, katup gas throtle valve, ruang masuk udara air intake chamber, intake manifold runner, dan katub masuk intake valve Ketika katub gas dibuka, udara mengalir sampai air cleaner, terus ke air flow meter ON pada type L, melalui katub gas dan sampai ke dinding intake manifold runner terus ke katub masuk Udara dialirkan ke mesin, ketika katub gas dibuka lebih lanjut udara lebih banyak masuk ke silinder Mesin Toyota menggunakan 2 cara yang berbeda untuk mengukur volume udara yang masuk. Tipe L mengukur aliran udara secara langsung menggunakan air flow meter. Tipe D mengukur aliran udara tidak secara langsung, tapi memonitor M. Azam Sakhson tekanan didalam intake manifold SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara Perbedaan type D-EFI dan L-EFI M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Kontrol Elektronik M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Kontrol Elektronik Terdiri dari beberapa macam sensor engine, ECU Electronic Control Unit, injector unit, dan kabel rangkaian ECU menentukan dengan tepat jumlah bahan bakar yang diperlukan injector oleh engine sensor ECU menentukan injector ON untuk waktu yang tepat, sebagai acuan lama-pulsa injeksi injection duration, untuk dialirkan sesuai perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkan engine M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI SENSOR ECU CKP INJECTOR TPS OS ECT IAT KS MAP M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI Udara yang masuk ke mesin diukur oleh air flow meter, ketika udara masuk ke silinder, bahan bakar dicampur dengan udara oleh injector Injector diatur didalam intake manifold sebelum katub masuk, injector menggunakan selenoid yang dikendalikan oleh ECU memberi pulsa ke injector agar rangkaian ground injector ON dan OFF Ketika injector ON, membuka menyemburkan atom bahan bakar dibelakang katub isap M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI Ketika dalam intake yang berarus udara, dan membentuk uap masih bertekanan rendah didalam intake manifold. ECU memberi sinyal ke injector untuk mengalirkan bb secukupnya untuk mencapai perbandingan ideal udara dan bb 14, 7 1 Ketepatan jumlah bb yg disemburkan ke engine adalah tugas dari ECU menentukan dasar jumlah injeksi yg berdasar pada ukuran volume udara dan rpm Tergantung pd kondisi kerja engine, jumlah injeksi akan bervariasi, ECU memonitor variabel seperti Suhu Pendingin, speed engine, sudut pembukaan gas, dan kandungan oksigen pd knalpot dan mengoreksi injeksi untuk menentukan akhir jumlah injeksi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang KEUNTUNGAN SISTEM EFI Campuran udara & bb sama yang didistribusikan Setiap silinder ada injektornya yang mengalirkan bb secara langsung ke katup masuk ini menghilangkan hambatan bb harus melalui intake dulu, alhasil peningkatan distribusi bb ke silinder Kontrol perbandingan udara & bb sangat acurat pd segala kondisi kerja mesin EFI mensuplai secara terus menerus perbandingan udara & bb ke engine, ini memberikan daya yang lebih baik, ekonomis dan control emisi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang KEUNTUNGAN SISTEM EFI Respon pedal gas dan tenaga sangat bagus Aliran bb secara langsung dibelakang katub masuk, katub masuk didesain untuk dpt mengoptimalkan aliran udara , ini akan meningkatkan tenaga dan respon katub gas Peningkatan pada saat Start dingin dan waktu operasi Kombinasi yg baik atomisasi bb dan injeksi langsung pd katub masuk meningkatkan kemampuan start dan kerja pada engine dingin Mekaniknya simpel, mengurangi penyetelan yang sanat peka Sistem EFI tdk bersandar pd banyak penyetelan utama untuk pengayaan dingin atau bb metering, sebab sistem ini mekaniknya simpel, mengurangi kebutuhan maintenance M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Dengan pengenalan dari TCCS Toyota Computer Control System, EFI lebih maju dari system control bb yang simpel menuju ke system engine yang terintegrasi dan system emisi. Walaupun sistem pengaliran bb nya sama seperti konfensional EFI. TCCS Electronic Control Unit ECU juga mengontrol sudut pengapian busi, juga mengatur Idle Speed Control ISC, Exhaust Gas Recirculating EGR, Vacum Switching Valve VSV dan yang lainnya M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM ISC EGR ISA M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Ignition Spark Angle ISA System EFI-TCCS mengatur sudut kemajuan pengapian yang dimonitor kondisi kerja engine, hitungan saat pengapian yg optimum, dan pengapian busi pada saat yg tepat Idle Speed Control ISC System EFI-TCCS mengatur kecepatan idle, untuk beberapa tipe dikontrol oleh ECU memonitor kondisi kerja engine untuk menentukan yang cocok kecepatan idle yg dipakai M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Exhaust Gas Recirculation EGR Syatem EFI-TCCS mengatur periode kebawah yg EGR dikenalkan ke engine, kendali ini terpenuhi melalui penggunaan EGR Vacum Switching Valve VSV Other Engine Related System Sebagai tambahan pd sistem utama hanya diuraikan, TCCS ECU mengoperasikan Electronically Controlled Transmission ECT, Variabel Induksi System T-VIS, kopling kompresor AC dan turbocharger/supercharger M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Self Diagnosis Syatem Sebuah sistem menganalisa diri sendiri ini disatukan didalam TCCS ECU, sistem ini menggunakan sebuah lampu peringatan check engine terdapat pada combination meter yg dpt memberikan peringatan kepada pengemudi ketika ada kesalahan khusus yang terdeteksi didalam sistem kontrol. Lampu check engine juga dpt menginformasikan rankaian kode diagnosis untuk membantu teknisi dalam mengatasi kesalahan ini M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Summary Ringkasan Sistem EFI terdiri dari 3 sistem dasar . Sistem kontrol elektronik menentukan dasar jumlah injeksi berdasarkan pada sinyal listrik dari air flow meter dan rpm mesin. System aliran bb memelihara tekanan bb konstan pada injektor. Disini mengharuskan ECU untuk mengontrol lamanya injeksi dan mengirim jumlah bb yg sesuai untuk kondisi mesin. System induksi udara, mengirim udara ke engine berdasarkan permintaan. Campuran udara bb dibentuk di intake manifold ketika udara bergerak sampai ke intake runner. System EFI memberikan peningkatan performace engine, perbaikan bb ekonomis, dan peningkatan kontrol emisi. Sangat sedikit pemeliharaan atau periode penyetelan M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Bentuk rangkaian penggerak injector dan program ECM menentukan kapan setiap injector mengalirkan bensin yang berhubungan dengan rpm engine. Jika injector pada ON ini tergantung pada posisi sudut poros engkol, ini dikatakan penyesuaian injeksi. Bahwasanya injector diatur waktunya oleh posisi susudt poros engkol Tergantung pada pengetrapan di engine, ada 3 tipe synchron injection Simultan – bersama , Groupied , dan Sequential – sendiri M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada semua tipe ini, tegangan dikirim ke injector dari kontak-pengapian atau relay utama EFI dan ECM mengendalikan operasi injector dengan mengarahkan transistor ke massa rangkaian injector. Untuk tipe simultan dan group adalah tipe lama dan yang saat ini tidak lagi digunakan. Pada tipe simultan , semua injector dipulsa pada saat yang sama oleh sebuah rangkaian pengendali M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada tipe group , injector dikelompokan dalam kombinasi, pengarah transistor untuk setiap group injector Pada tipe sequential, setiap injector dikontrol secara terpisah dan diatur waktu ke pulsa tepat sebelum katup masuk membuka Suatu ketika ECM memerlukan untuk menginjeksi bensin ke silinder tanpa dipengaruhi dari posisi poros engkol ini dkatakan sinkron injeksi Injeksi tidak sinkron ketika bensin dinjeksikan ke semua silinder secara bersama tanpa dipengaruhi oleh sudut poros engkol , perintah ini dilakukan pada saat Start dan percepatan M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION VOLUME CONTROL Jumlah bensin yang diinjeksikan tergantung pada tekanan dan lamanya injector ON Tekanan bensin dikontrol oleh regulator dan lamanya injector ON dikontrol oleh ECM Waktu injector ON sering dikatakan durasi atau lebar pulsa dan diukur dalam millisecond Saat start dingin memerlukan pulsa yang lebih lebar M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION VOLUME CONTROL Lebar pulsa tergantung terutama pada beban engine dan suhu pendingin. Pada beban engine lebih tinggi dan throttle dibuka lebih lebar untuk memasukan udara, maka lebar pulsa ditingkatkan. ECM menentukan dasar durasi pada sinyal input sensor, kondisi engine dan programnya M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION DURATION CONTROL MODES AND CORRECTIONS - Basic Injection Duration Control Starting Injection Control - Intake Air Temperature Correction - Voltage Correction - Basic Injection Duration Control Fuel Injection Duration Control - Intake Air Temperature Correction - After-Start Enrichment - Warm-up Enrichment - Air-Fuel Ratio Correction During Transition Aftar-Start Injection Control - Injection Correction - Power Enrichment - Air-Fuel Ratio Feedback Correction - Idling Stability Correction - Voltage Correction - High Attitude Compensation Correction M. Azam Sakhson - Fuel Cut-Off SMKN 3 Jombang INJECTION START MODE Start Mode Ketika switch pengapian pada posisi start ECM menerima sinyal Voltage pada terminal STA. ECM menentukan dasar durasi injeksi berdasar pada sinyal ECT THW, Pada engine yang dilengkapi sensor MAP akan memodifikasi durasi berdsasarkan sinyal IAT THA ECM akan mengatur durasi berdasar pada tegangan batere. Selama putaran poros engkol saat start, tegangan batere drop menyebabkan klep injektor bergerak lambat. ECM mengoreksi untuk meningkatkan durasi injeksi. Ketika ECM menerima sinyal NE tergantung posisi sensor diporos engkol, semua injektor akan ON bersama. Ini menjamin adanya cukup bensin untuk melakukan start. Catatan bahwa pada suhu dingin, waktu durassi injeksi ditingkatkan secara drastis untuk memperdaya penguapan bb yang miskin pada temperature M. ini Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTION START MODE M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START INJECTION CONTROL MODE Engine Running after start Injection Duration Control Total durasi injeksi bensin adalah ditentukan 3 dasar 1. Dasar durasi injeksi; 2. Koreksi durasi; 3. Koreksi tegangan 1. Dasar durasi injeksi adalah berdasar pada jumlah udara dan rpm mesin. Jumlah udara pada komponen MAF ditentukan oleh sinyal tegangan MAF. Pada sensor MAP, ECM menghitung jumlah udara berdasarkan pada sinyal PIM, rpm mesin, sinyal THA, dan jumlah nilai efisien disimpan didalam ECM 2. Koreksi Injeksi mengatur dasar durasi injeksi untuk mengakomodasi daya mesin dan kondisi operasi mesin yang berbeda 3. Koreksi tegangan mengatur dasar durasi injeksi untuk mengkompensasi perbedaan tegangan listrik M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START INJECTION CONTROL MODE M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START ENRICHMENT & WARM UP CORRECTION After Start Enrichment kaya Seketika itu setelah start, ECM mensuplai jumlah bensin extra untuk periode tertentu menstabilkan putaran engine Jumlah koreksi ini adalah model paling tinggi setelah engine distart dan berangsur-angsur menurun. Nilai jumlah koreksi maksimum berdasarkan pada suhu pendingin engine. Engine lebih panas, jumlah bensin yang diinjeksikan berkurang M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START ENRICHMENT & WARM UP CORRECTION Pemanasan Campuran Kaya Suatu bensin campuran kaya adalah diperlukan terutama untuk engine pada waktu dingin. ECM menginjeksi extra berdasar pada suhu pendingin. Seperti pada pemanasan mesin, jumlah campuran menurun , tergantung pada jenis engine pemanasan akan berakhir pada suhu mendekati 50 o. C – 80 o. C Jika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk DTC PO 115, ECM mengganti suatunilai temperatur yang pada umumnya 80 o. C M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi berdasar pada suhu udara masuk bila dilengkapi MAP sensor Kepadatan udara di intake menurun ketika suhu naik. Berdasarkan pada sinyal IAT THA, ECM mengatur durasi injeksi bensin meratakan untuk perubahan kepadatan udara. ECM diprogramkan sedemikian rupa pada 20 o. C durasi ditingkatkan, diatas 20 o. C durasi diturunkan Jika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk PO 110, ECM menggantikan suhu nilai 20 o. C M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi Tenaga Pengkayaan Ketika ECM menentukan mesin beroperasi pada beban tengah menuju berat , ECM akan meningkatkan durasi injeksi bensin. Jumlah bensin yang ditambahkan berdasar pada sensor MAF atau MAP, TPS, rpm engine. Ketika engine bebanya jumlah udara dinaikan, durasi injeksi dinaikan. Ketika rpm dinaikan, frekuensi injeksi dinaikan pada tarip yang sama M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi Percepatan Pada percepatan awal, ECM memperluas durasi injeksi campuran kaya untuk mencegah tersendat atau keraguan. Durasi akan tergantung pada bagaimana throtle valve terbuka dan beban engine. Semakin besar beban mesin dan throtle terbuka injeksi lebih panjang M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Selama throtle ditutup , adalah periode perlambatan, pengaliran bensin tidak diperlukan. Untuk mencegah emisi dan ekonomis bensin, ECM tidak akan membuka injektor dibawah kondisi perlambatan. ECM akan memulai penyemprotan pada suatu perhitungan rpm. Diperlihatkan pada grafik, penghentian bensin dan kecepatan sebagai variabel, tergantung pada suhu pendingin, kondisi kopling AC, dan sinyal STA, khususnya ketika beban extra terjadi, ECM akan mulai injeksi lebih awal M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Fuel Tau Cut Adalah mode yang diterapkan pada beberapa engine saat perlambatan yang lama dengan throtle valve tertutup. Pada saat ini kelebihan oksigen akan masuk konvertor yang katalis. Untuk mencegah ini ECM akan dengan singkat mempulsa injektor Engine Over-Rev Fuel Cut Off Untuk mencegah engine rusak, suatu rev-limiter diprogramkan kedalam ECM. Kapan saja rpm melebihi ambang batas yang diprogramkan, ECM menutup injektor. Sekali ketika rpm jatuh dibawah ambang batas, injektor dikembalikan ON. Secara kas ambang batas rpm sedikit diatas garis redline rpm M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Vehicle Over-Speed Fuel Cut Off Pada beberapa kendaraan, injeksi bensin distop jika kecepatan kendaraan melebihi ambang batas tertentu yang telah diprogram didalam ECM. Injeksi bensin akan kembali lagi setelah kecepatan drop dibawah ambang batas M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Battery Voltage Correction Koreksi Tegangan Batere Pengetrapan tegangan ke injektor bensin akan mempengaruhi ketika injektor membuka dan pada tingkat membuka. ECM memonitor system tegangan dan akan merubah sinyal injeksi tepat waktu. Jika sistem tegangan lebih rendah , sinyal injeksi tepat waktu akan lebih lama, tetapi suatu kenyataan injektor terbuka akan menyisakan yang sama jika sistem tegangan menjadi lebih tinggi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM Distributorless types tipe tanpa distributor Direct Ignition System DIS - 1 silinder 1 koil Sistem ini ada 2 macam 1. Satu igniter untuk semua silinder koil M. Azam Sakhson 49 SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM 2. Satu igniter untuk setiap silinder koil Igniter menyatu dengan koil M. Azam Sakhson 50 SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM Ignition Coil with integrated Igniter Mempunyai 4 terminal kabel → → +B IGT signal IGF signal Ground M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang TERIMA KASIH